Dunia remaja yang kita miliki memang terasing dan seperti
tidak pernah butuh untuk intervensi dari orang-orang dewasa di sekitar kita.
Seperti terutama oleh parents yang
terkadang terkesan (maaf) cerewet
dengan berbagai nasihat dan petuah-petuah yang sebenarnya memiliki satu makna
namun sering kali dibahasakan dengan cara yang berbeda nan membosankan, yaitu
bagaimana caranya agar kita dapat menjadi seseorang yang lebih dari mereka
sebelumnya.
Sering kali nasihat-nasihat yang beliau-beliau utarakan
melolos melalui telinga kiri. Tak ayal kita anggap juga sebagai sampah. Bagaimana bisa?
Masih sebagai remaja yang meskipun memiliki dunia sendiri
yang terisolasi dari dunia dewasa, however
pernah juga kita miliki rasa untuk ingin didengar, bahkan oleh our own parents. Orang-orang dewasa
sebetulnya hanya ingin memaksakan kehendak mereka sendiri, alih-alih demi
kebaikan anak. Namun, apa pernah mereka tanyakan apa yang sebenarnya anak-anak
mereka ingin lakukan untuk hidup mereka?
Teringat dengan sebuah kisah seorang anak dengan berbagai
prestasi yang bahkan dengan itu semua tidak pernah ia rasakan bagaimana menjadi
the second di kelas. Namun dibalik
itu semua, apa yang ia rasakan?
Memiliki perasaan tertekan bertahun-tahun itu tidak mudah ia
rasakan. Selalu menjadi yang pertama di kelas itu ternyata bukanlah hal yang
selalu ia inginkan. Ia harus merasakan gugup luar biasa ketika sang guru
berdiri di depan kelas dengan tumpukan buku laporan siswa per semester. Apa
yang akan ia lakukan ketika tidak lagi memegang gelar the first di kelas?
Memang sepenuhnya bukanlah berasal dari kesalahan orang
dewasa semata. Hanya saja gelar bahwa sang dewasa selalu memegang kendali dan
ingin didengar sudah banyak kita dengar, dan hati nurani kita ‘yang remaja’ sebetulnya terkadang
kebanyakan menyalahkan. Apa yang
sebenarnya terjadi? They just didn’t
really know how to express their love. Bukan harus sepenuhnya menyalahkan
mereka dan kita sendiri yang selalu ingin dimengerti. Solusi sederhana yang saya
tawarkan: mempelajari bagaimana caranya agar antara dunia remaja dengan dunia
dewasa memiliki jembatan untuk saling memahami meski terpisah.
Gimana menurut kalian? Leave a comment .. :)
·
5 kicauan:
SUPER SEKALI :)
http://imamzone.blogspot.com/
izin copas,,, :D
copas?
wani pirooo ^_^
btw postingan yg keren sob n mksh kemarin dah mampir d blog Q n Q juga dah berkunjung d blog u+follow so jgn lupa follback ea at http://aanborneo.blogspot.com/
n saran wt blog ente sebaiknya d kasih buku tamu sob biar enak chatnya tr hehhe....
oke deh,..nnti ku follow :)
thx srannya,..sudah digantung kok buku tamunya
hehee :P
Posting Komentar