Kumulai tulisan ini dengan nama Allah, bismillah... :)
Setelah selesai baca novel karya Wiwid Prasetyo beberapa
menit yang lalu dengan judul Khidir,
gua jadi terobsesi dan pengen tau lebih jauh tentang keberadaan Nabi Khidir as.
Ada yang mengatakan beliau masih hidup hingga saat ini, ada juga yang
membantah. Kesimpulan yang gua dapet dari novelnya Wiwid Prasetyo bahwa
pendapat yang menyatakan keberadaan Khidir hingga saat ini sebenarnya merupakan
bohong besar yang tidak kuat hujjah-nya.
Nabi Khidir a.s. adalah seorang manusia biasa yang juga mengalami kematian dan
tentu saja orang yang telah meninggal dunia itu hubungannya terputus sama
sekali dengan dunia.
Di sisi lain, guru fahmul qur’an gua di sekolah percaya
bahwa Nabi Khidir a.s. masih hidup dan menjadi penguasa di lautan hingga saat
ini. Beliau dapat mengubah wujudnya sendiri menjadi siapa saja. Namun, dengan
satu ciri khas yang tidak bisa ditutupi adalah ibu jari yang dimiliki oleh
Khidir tidak bertulang dan lemas. Demikian penjelasan yang gua dapet dari
beliau (guru fahmul qur’an) dan sayangnya, tidak disebutkan dalil-dalil yang
mendukung pernyataan beliau tersebut.
Awalnya informasi tentang kekekalan Nabi Khidir a.s. itu
sendiri gua yakini mentah-mentah setelah dijelaskan oleh pak guru dan seperti
tidak menimbulkan semacam tarikan magnet apapun untuk mendalami kebenaran dari
kisah Khidir tersebut. Tapi setelah gua (kebetulan) nemuin novel fiksi yang
sedikit banyak mengulas tentang keberadaan Khidir dalam dunia spiritual manusia
masa kini (benar/tidaknya), gua jadi tertarik untuk mengkaji masalah ini lebih
dalam. Ehm...dan sepertinya, gua kurang yakin dengan pernyataan bahwa Nabi
Khidir a.s. masih hidup. Ini menurut dalil-dalil dari al-qur’an dan hadits yang
gua yakini. Coba deh, kaji dalil di bawah ini:
“Kami tidak menjadikan
hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad) ; maka jikalau
kamu mati, apakah mereka akan kekal?” (QS. Al Anbiya’ : 34)
Dalil di atas tentu ga perlu ditanyakan lagi mengenai keshahihannya
karena berasal dari Al-Qur’an yang mutlak kebenarannya. Jika Allah swt saja
telah berfirman seperti demikian, lalu siapa lagi yang mampu menyangkalnya?
Dengan kata lain, ayat di atas telah menunjukkan bukti yang jelas kepada kita
bahwa Nabi Khidir a.s. yang diyakini oleh sebagian orang sebagai manusia yang
kekal keberadaannya hingga hari kiamat adalah berita yang tidak benar adanya.
Ada lagi bantahan mengenai anggapan bahwa Nabi Khidir a.s. masih
hidup hingga saat ini. Silakan kaji sabda Rasulullah saw di bawah ini:
Diriwayatkan oleh
‘Umar ibn al Khattab, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat
kaum Musyrikin yang berjumlah 1000 orang sedangkan para sahabatnya hanya
berjumlah 3 ratus belasan orang. Maka Nabi saw. menghadap kiblat kemudian
mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhannya, “Ya Allah, penuhilah apa
yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, datangkanlah apa yang telah
Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah,
apabila Engkau membinasakan golongan ini dari umat Islam maka tidak akan ada
yang menyembah Engkau di bumi ini”. Beliau cukup lama memanjatkan doa
kepada Tuhannya seraya mengangkat kedua tangannya sehingga selendangnya
terjatuh dari kedua pundaknya. Maka Abû Bakr menghampiri beliau dan mengambil
selendangnya kemudian meletakkannya kembali di kedua pundak nabi lalu
memeluknya dari belakang seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, cukuplah
permohonanmu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi apa yang Dia
janjikan kepadamu. Kemudian Allah menurunkan ayat (yang artinya) “(Ingatlah),
ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
“Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-turut”. [QS. al Anfâl: 9]. (HR. Tirmidzi).
Udah dibaca? Pahami kembali kalimat yang menyatakan, ‘Ya
Allah, apabila Engkau membinasakan golongan ini dari umat Islam maka tidak akan
ada yang menyembah Engkau di bumi ini’.Secara logika, jika memang benar Khidir masih hidup hingga saat
ini dan tentunya melewati zaman nabi-nabi sesudah Nabi Musa a.s. termasuk juga hidup
di zaman Rasulullah saw tentu tidak mungkin Rasulullah saw akan berdoa dengan
kalimat seperti itu.
Beberapa ulama seperti Imam al Bukhari, Ibrahim al Harbi,
Abu Ja’far ibn al Munadi, Abu Ya’la ibn Farra’ dan beberapa yang lain juga
berpendapat bahwa Nabi Khidir as telah wafat.
Untuk lebih jelas dan lengkapnya silakan lihat di sumber referensinya:
Untuk lebih jelas dan lengkapnya silakan lihat di sumber referensinya: