Selasa, 03 Maret 2015

Renungan Malam

Bagimu yang selalu mengagungkan malam, merutuki pagi yang kau pikir datang terlalu cepat. Apa kilah pagi ketika ia dipersalahkan?
"Aku hanya berjalan di atas titah Tuhanku,"
Kemudian kau ingin kembali meringkuk di balik hangatnya selimut. Enggan menyambut fajar yang menyerukan azan. Betapa kecewanya Allah yang Maha Rahman. Ketika kau merasa semakin nyaman digelintir ikatan syetan. Qiyamullail kau lewatkan. Padahal kau jumpai banyak kesempatan. Adakah kau hanya menyapa di balik rengkuhan hangat pulau kapas?
Sedikit sekali yang ingin menarik diri. Menghampiri air yang siap mengaliri. Mengusap wajah hingga luntur kantuk di mata. Menetes menjauh bersama sisa mimpi yang menutup realita.
Percayalah, mengurangi tidur malammu tak kan berimbas terhadap kurangnya kebahagiaanmu. Kau bisa menjadi lebih bahagia dengan menikmati nafas imanmu di malam hari. Dalam khidmat sujud nan menghamba diri. Melepas lelah karena berlari mengejar ambisi duniawi.
Maka bangun dan tersenyumlah. Karena tersadar dari pulasnya mimpi adalah satu kemenangan. Lain lagi jika kau mampu meringankan langkah menjemput wudhu, maka satu kemenangan lagi telah terwujud. Kemudian ketika kau memilih berdiri lalu menegakkan shalat, maka ucapan 'selamat' pantaslah bagimu. Inilah kemenangan sempurna atas tipu daya syetan yang melalui tiga ikatan buhulnya membuai mimpi manusia agar menjadi semakin indah. Membuat kelopak mata yang begitu ringan menjadi sangat berat untuk sekedar terangkat.
Pada akhirnya, sabda Rasulullah (s.a.w) ini mungkin akan lebih meyakinkanmu untuk melakukan perlawanan, menjemput kemenangan, meninggalkan syetan yang tersedu sembari mengais buhul yang telah susah payah disimpulnya kuat-kuat. Berlari dan tersaruk mengejarmu yang tiada lagi berat mengayun langkah.
Sabda Nabi s.a.w. yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. :
 “Setan mengikatkan tiga ikatan di atas tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika dia tidur. Dia kencangkan masing-masing ikatannya, seraya berkata, “Malam ini begitu panjang, maka tidurlah!” Apabila orang itu bangun, lalu berdzikir kepada Allah, maka lepaslah salah satu ikatan. Apabila dia berwudhu, maka lepaslah satu ikatan. Apabila dia sholat, maka lepaslah satu ikatan, sehingga dia pun menjadi giat dan baik jiwanya. Apabila dia tidak melakukannya, maka dia akan menjadi malas dan buruk jiwanya.”
Dengan demikian, mestinya kau tersadar. Bahwa bisikan syetan begitu indah apabila dituruti sang raga. Meringkuk kembali dalam balutan kain panjang. Tetapi tanpa sadar, berlaku demikian sama saja dengan memberi kemenangan tanpa perlawanan, kepada syetan sang musuh sepanjang masa.


***
#backtothemirror

0 kicauan:

Posting Komentar